Jumat, 24 Juli 2009

PENDIDIKAN ISLAM INTEGRATIF DI ALAM MELAYU”

Membangun sumber daya manusia (SDM) dalam arti yang lebih luas memerlukan epistemologi ilmu pengetahuan dan keterampilan yang baik serta berguna supaya gerak kerja pengelolaannya bernilai untuk meningkatkan sumber daya ekonomi melalui pengembangan paradigma sains yang terarah. Berbagai penyalahgunaan dan penyelewengan terhadap sumber daya alam merupakan akibat potensi sumber daya manusia (SDM) tidak dibentuk secara seimbang sehingga mengakibatkan kerugian bagi seluruh umat manusia. Pengembangan keilmuan dalam Islam terkadang lebih banyak difokuskan pada pemberian pengetahuan (transper of knowlegde) dan meminimalisir aspek pengembangan keterampilan tentang pengelolaan sumber ekonomi dengan mekanisme saintifik, sedemikian rupa sehingga tidak dihubungkan dengan nilai, etika, dan akhlak.
Nilai-nilai dasar seperti amanah, adil, benar, jujur, bijaksana umpamanya sangat penting bila dihubungkan dengan pengembangan sumber daya manusia seutuhnya. Tanpa nilai yang dikaitkan dengan aspek nilai keislaman, manusia selalu mempunyai kecenderungan untuk bersifat tamak, serta menyalahgunakannya sumber daya alam untuk kepentingan individu dan kelompoknya sehingga akhirnya merusak amanah dan sistem yang sedang dibangun untuk kemaslahatan manusia.
Pembangunan nilai-nilai yang fitrah sebagaimana dalam ajaran Islam mesti bermula dalam keluarga, kemudian dikembangkan di sekolah serta diaktualisasikan dalam kehidupan masyarakat, sehingga terbentuklah suatu sistem yang bisa dimanfaatkan oleh setiap umat Islam. Hal ini akan terpenuhi jika dilakukan dalam setiap tahap pendidikan yang berlaku bergerak atas asas saling mengukuhkan dan menguatkan bukannya saling meruntuh dan menimbulkan kekeliruan.
SDM tidak saja harus dibangunkan dengan prinsip-prinsip nilai yang berasaskan agama tetapi memerlukan rancangan yang bijak sesuai dengan perubahan dan perkembangan zaman. Pada prinsipnya, pembangunan sumber daya manusia harus disertai dengan memberikan orientasi pada nilai-nilai keislaman serta mengikuti perkembangan sains dan teknologi tetapi dalam masa yang sama dasar nilai perlu dirancang supaya tercipta sistem yang integral melalui jalur pendidikan
Tradisi pendidikan Islam menunjukkan bahwa perubahan harus senantiasa dilakukan supaya pendidikan nilai tidak terasing dengan pendidikan yang bercorak ilmu pengetahuan dan keterampilan yang bersifat saintifik dan teknologi. Perubahan ini memadukan nilai-nilai agama, tradisi, dan budaya yang maju supaya pendidikan terbentuk secara integratif.
Paradigma Integratif yang dimaksud adalah sistem nilai dalam jalur pendidikan yang membentuk epistemologi berpikir yang saintifik dan menjadi kerangka berpikir serta pedoman menghasilkan para ilmuwan, saintis dan teknokrat yang begitu memahami tanggungjawab terhadap pengelolaan sumber daya ekonomi umat Islam dengan mengedepankan aspek saintifik serta kemajuan sebagaimana yang telah diamanahkan oleh Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
Faktor nilai merupakan faktor yang amat penting dalam proses membangun SDM. Nilai di sini tidak bermakna suatu ukuran yang relatif atau nisbi yang dibangun atas faktor zaman saja, akan tapi nilai di sini merupakan sumber hikmah yang datangnya dari Allah SWT. untuk memandu dan membimbing manusia supaya dapat mengurus segala sesuatu dengan lebih baik, amanah, dan ikhlas. Di sinilah urgensi peran cendekiawan muslim untuk menggali paradigma pendidikan Islam integratif serta mengaktualisasikan dalam kehidupan sosial umat Islam di Alam Melayu pada era globalisasi sekarang ini.
Bertolak dari permasalahan tersebut di atas, YAYASAN DAKWAH MALAYSIA INDONESIA (YADMI) bekerjasama dengan YAYASAN DAKWAH ISLAMIAH MALAYSIA (YADIM) bermaksud mengadakan Seminar Internasional Tajdid Pemikiran Islam dengan tema: “MENGGAGAS PARADIGMA PENDIDIKAN ISLAM INTEGRATIF DI ALAM MELAYU” yang memfokuskan pada pembahasan tentang paradigma pendidikan Islam integratif untuk mengembangkan pemikiran yang bisa diterapkan untuk menyelesaikan permasalahan sosial umat Islam, serta upaya pencarian solusinya melalui jalur pengembangan paradigma pendidikan Islam yang berdasarkan pada pengembangan epistemologi keilmuan yang bisa diaktualisasikan melalui pengembangan sains dan teknologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar